Selasa, 02 Juli 2013

Hidroponik

HIDROPONIK


Apabila kita mendengar Hidroponik tentunya yang terlintas dalam pikiran kita adalah cara menanam buah atau sayuran bukan di atas tanah melainkan menggunakan tempat lain seperti (batu-batu, arang, abu sekam dll). Tanaman hidroponik biasa kita temui di lingkungan perumahan daerah perkotaan, mengapa demikian…? jawabnya mudah saja karena tanah di kota terbatas dan kalaupun ada harganya relatif mahal, maka dari itu orang-orang mencari cara agar bisa bercocok tanam dengan lahan yang terbatas yaitu dengan cara HIDROPONIK.


Apakah Hidroponik .. ?

Percobaan tentang ilmu nutrisi sudah dimulai sejak abad ke 16 dengan mengembangkan pertanian hidroponik dan sejak saat itu pertanian high-technology ini semakin populer dan dikenal di seluruh dunia. Hidroponik berasal dari bahasa Latin hydros yang berarti air dan phonos yang berarti kerja. Hidroponik arti harfiahnya adalah kerja air. Bertanam secara hidroponik kemudian dikenal dengan bertanam tanpa medium tanah (soilless cultivation, soilless culture). Pada awalnya bertanam secara hidroponik menggunakan wadah yang hanya berisi air yang telah dicampur dengan pupuk, baik pupuk mikro maupun pupuk makro.
Pada perkembangannya, bertanam hidroponik meliputi berbagai cara yaitu bertanam tanpa medium tanah, tidak hanya menggunakan wadah yang hanya diisi air berpupuk saja. Medium pasir, perlite, zeolit, rockwool, sabut kelapa, adalah beberapa bahan yang digunakan oleh para praktisi di dunia dalam bertanam secara hidroponik. Merupakan aplikasi teknologi untuk menaikkan produktivitas tanaman pangan dalam rangka mencukupi kebutuhan seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Hidroponik dapat diterapkan pada sayuran, bunga, buah dsb.


Beda tanam Hidroponik dengan tanam Organik

HIDROPONIK
- Tidak butuh lahan luas
- Nutrisi (pupuk) dpt dibuat langsung sesuai
dgn kebutuhan tanaman

ORGANIK (pertanian tradisional /konvensional)
- Butuh lahan luas.

- Nutrisi tergantung pd lingkungan (tanah) dan mikrobia yg mengubah nutrisi sesuai kebutuhan tanaman.

Keunggula
n dan kelemahan hidroponik
Keunggulan
- Tanaman mudah diperbaharui tanpa tergantung
kondisi lahan dan musim
- Pertumbuhan dan kualitas panen dapat diatur
- Hemat tenaga kerja - Produk bersih dan lebih higienis
- Hemat air dan pupuk (aman untuk kelestarian
lingkungan)
- Masa tanam lebih singkat
- Biaya operasional murah


Kelemahan- Biaya investasi awal lebih mahal
- Sangat dipengaruhi oleh konsentrasi dan komposisi pupuk, pH, dan suhu

Sistim Hidroponik

1. Prinsip dasar hidroponik adalah memberikan bahan makanan dalam larutan mineral atau nutrisi
yang diperlukan tanaman dengan cara siram atau diteteskan.

2. Melalui teknik ini dapat dipelihara lebih banyak tanaman dalam satuan ruang yang lebih sempit.
Bahkan, tanpa media tanah dapat dipelihara sejumlah tanaman lebih produktif.

3. Sistem hidroponik bebas pestisida sehingga tidak ada serangan hama dan penyakit.

4. Aeroponik adalah modifikasi hidrop
onik terbaru. Tanaman diletakkan di atas styrofoam hingga
akarnya menggantung.


HIDROPONIK SISTEM DEEP FLOW TECHNIQUE (KULTUR TERENDAM) atau AEROPONIK















Bagaimana cara perawatannya ?

Cara tanam Aeroponik sangat praktis terutama bagi yang tidak mempunyai waktu banyak alias orang sibuk, karena kita tidak perlu lagi terikat oleh suatu kegiatan rutin menyirami tanaman apalagi nyangkul tanah, perawatannya sangat mudah karena hidroponik dengan sistim kultur terendam hanya memanfaatkan sirkulasi air, hal ini sudah dapat dilakukan dengan menggunakan TIMER yang kita atur sendiri penggunaannya kemudian secara otomatis akan melakukan sirkulasi air yg dibutuhkan (praktis kan…?),tidak usah repot-repot menyirami, memberikan pupuk, baju tidak kotor, hemat tenaga , semua sudah diatur secara otomatis.


Berapa luas lahan yg harus disiapkan ?

Tidak memerlukan lahan yang luas cukup manfaatkan di pekarangan rumah atau di belakang rumah.
Berapa besar modal awal yg harus disiapkan ?

Seperti telah dibahas sebelumnya bahwa modal yang dikeluarkan untuk memulai usaha hidroponik memang cukup besar, tetapi hal tersebut terasa berat pada saat awal saja untuk penyiapan alat-alat dan media tanam, karena untuk selanjutnya hanya mengeluarkan biaya untuk bibit tanaman dan pupuk saja. Apabila kita lakukan dengan serius tentunya ini merupakan salahsatu alternative peluang usaha yang menggiurkan untuk pemasukan tambahan diluar gaji rutin dengan memanfaatkan waktu luang yang ada.

100 nama nama latin tanaman

No
Nama Umum
Nama Latin
1
Akasia
Cassia sp
2
Alang-alang
Imperata cylindrica
3
Alpukat
Persea americana
4
Anggrek
Orcidaceae
5
Anggur
Vitis vinifera
6
Apel
Malus silveltris
7
Aren
Arenga pinnata
8
Bakau
Bruguiera conyugata
9
Bambu Batu
Dendrocalamus strictus
10
Bandotan
Ageratum conyzoides
11
Bawang Bombay
Allium cepa
12
Bawang Merah
Allium ascalonicum
13
Bawang Putih
Allium sativum
14
Bayam
Amaranthus sp
15
Bayam Cabut
Amaranthus tricolor
16
Bengkuang
Pachyrrhizus erosus
17
Cabai
Capsicum annum
18
Cabai Besar
Capsicum annuum var Grossum
19
Cabai Rawit
Capsicum frutescens
20
Dadap
Erythrina
21
Gandum
Triticum aestivum
22
Jagung
Zea mays
23
Jahe
Croton argyratus
24
Jamur Tiram
Pleurotus ostreatus
25
Jati
Tectona grandis
26
Jeruk
Citrus sp
27
Jeruk Bali
Citrus x paradisi
28
Jeruk Keprok
Citrus
29
Jeruk Nipis
Citrus aurantifolia
30
Jeruk Purut
Citrus hystrix
31
Kacang
Vigna mungo
32
Kacang Kedelai
Glycine max
33
Kacang Panjang
Vigna sinensis
34
Kakao
Thebroma cacao
35
Kaktus
Opuntia spp
36
Kapas
Gossypium hirsutum
37
Kapulaga
Amomum cardamomum
38
Karet
Havea brasiliensis
39
Kelapa
Cocos nucifera
40
Kelapa Sawit
Elaeis guineensis
41
Kenari
Canarium commune / C. Avenue
42
Kencur
Kaempferia galanga
43
Kubis
Brassica oleraceae
44
Kunyit
Curcuma domestica
45
Labu
Cucurbita spp
46
Lada
Piper nigrum
47
Mahoni
Swietenia mahagoni
48
Mangga
Mangifera indica
49
Manggis
Garcinia mangostama
50
Mawar
Rosa sp
51
Melati
Jasminum sambac
52
Melinjo
Gnetum gnemon
53
Mentimun
Cucumis sativus
54
Nangka
Artocarpus heterophyllus
55
Nilam
Pogostemon cablin
56
Padi
Oryza sativa
57
Padi Ketan
Oryza glutinosa
58
Pakis haji
Cycas rumphii
59
Palma
Palmae
60
Panili
Vanilla planifolia
61
Pepaya
Carica papaya
62
Pisang
Musa paradisiaca
63
Sagu
Metroxylon sago
64
Salak
Salacca edulis
65
Seledri
Apium graviolens
66
Sukun
Artocarpus communis
67
Sadu
Melia indica
68
Saga Hutan
Adenanthera microsperma
69
Saga Manis
Abrus precatorius
70
Sagu
Metroxylon sago
71
Salada Air
Nasturtium officinale
72
Salak
Salacca edulis
73
Salam
Eugenia aperculata
74
Salamandar
Grevillea robusta
75
Salangi
Samadera indica
76
Salix
Salix sp
77
Sambiloto
Andrographis paniculata
78
San chang
Dillenia Pentagyna
79
Sancang
Phemna microphylia
80
Sangitan
Sambucus javanica
81
Sangket
Basilicum polystachyon
82
Sangketan
Heliotropium indicum
83
Sangkir
Homonoia riparia
84
Sansevieria Lidah mertua
Sansevieria trifasciata
85
Sansevieria Silindris
Sansevieria cylindrica
86
Santigi
Phempis acidula
87
Sapratu
Sindora sumatrana
88
Saraka
Saraca indica
89
Sawi Hijau
Brassica campestris
90
Sawi Putih
Brassica juncea
91
Sawo
Zapota
92
Tebu
Saccharum officinale
93
Teh
Camellia sinensis
94
Teki
Cyperus roduntus
95
Terong
Solanum melongenae
96
Tomat
Lycopersicon esculentum
97
Ubi Jalar
Ipomoea batata
98
Ubi Kayu
Manihot utilisima
99
Wijen
Sesamum indicum
100
Wortel
Daucus carota